ternyata tulisan om Asikin ini dibahas oleh teman-teman papa sesama alumni VM ITB... berikut adalah komentar Pakde Boersma dan Pakde Bowo.... semua Poety dapat di komputer papa...
-----------------------------------------------------------------------------
dari Pakde Boersma Ibrahim
Asikin,
aku
selalu menghayal mengenai Indonesia ditata dengan baik.. ohh alangkah
Indahnya. begitu banyak pantai di Indonesia bisa diciptakan menjadi
tempat berrekreasi. Cuaca sangat menunjang. tidak seperti di negara 4
musim. kalau sudah kedinginan mengidam idamkan datangnya matahari,
begitu datang hangatnya matahari semua orang bersuka ria, begitu musim
dingin muka pada manyun dengan posisi tangan bersidekap.. musim panas 3
bulan terdiri dari, hujan 50%, terang 25%, berawan 25%. nah cuma berapa
hari ada matahari ?? jadi seharusnya di Indonesia menikmati keindahan
cuaca ya..
Tapi.........hampir semua panca Indra mengatakan tidak...
Penciuman....... bau sampah dan
pesing kalau di Bekasi..
Penglihatan.....
amburadul di Jakarta..... langit kotor... jalan tumpah ruah segala
macam kendaraan.. tidak ada taman kota yang ditata bagus, kalaupun ada
banyak tukang baso,es, dll mangkal..
Pendengaran... bising..kali banyaknya manusia. kecuali di Hotel besar ya...
Perasa
(Mulut).. kali ini yang masih berlaku, tapi..... daging sekilo jauh
lebih mahal dari US. harga mangga sama mahalnya di US, jengkol dan pete
sempat menghilang. mudah mudahan diluar Jakarta masih jauh lebih murah
ya.
Indera satu aku lupa.... he.. he..
Aku
setuju dengan pendapatmu... hidup juga mengingkan keindahan bukan hanya
perut kenyang. mata perlu sekali dimanjakan dengan keindahan, sehingga
pikiran kita selalu segar... nah kalau kota, rumah, jalan, kendaraan
tidak mempunyai seni gimana... hambar
melihatnya. Kotanya amburadul, jalannya sumpek campur aduk mobil,
motor , rumah tidak mempunyai seni bangunan. wah... butek juga otak....
Jadi
seni iitu penting....insinyur mobil tidak didampingi oleh designer..
mobilnya mirip kaleng kerupuk jalan... rumah enggak ada seni bisa
mirip... gudang beras...
Jadi
seni itu penting sekali, ini yang hilang dari masyarakat kita karena
mengutamakan yang lainnya dulu sehingga ibu kota kita terlihat
amburadul...
maaf
friends aku mengatakan seperti ini bukan karena aku tidak di Jakarta..
Jakarta sudah kehilangan seni setelah ditinggal oleh Bung
Karno..pendapatmu Asikin betuullll sekali..
bandung
tempo dulu Indah sekali. rumah rumah tertata dengan baik dan bunga
bunga tumbuh di pekarangan.. udara sejuk.. kali sudah berubah juga
ya...
Indonesia tidak punya seni...... ooo tidak...lihat bali.. lihat borobudur, Prambanan...
Cuma banyak orang yang tidak mau memikirkan seni lagi....
Semua
teman yang wisata ke Eropa, US, Canada.. pasti takjub melihat bagamana
seni membangun kota... ada taman Kota, ada Museum, Bangunan bangunan
yang indah dan berseni....
Jadi
Asikin selalu taburkan keahlian senimu kemasyarakat kita termasuk aku
dan Villmers lainnya lho...aku sendiri hanya penikmat seni bukan
seniman.
lain kali disambung ceritanya ya... aku lagi santai tadi... jadi sempat buat support tulisanmu...
salam
hangat.
---------------------------------------------------------------------------------------
Komentar Pakde Bowo
Akupun juga suka menghayal,
Kapan penduduk jakarta ini punya kebiasaan antri, mendahulukan orang lain.
Kapan penduduk jakarta ini punya kebiasaan, berbicara dengan baik, menyapa satu sama lain.
Sehingga hidup ini terasa, nyaman, aman dan tenteram, terhindar dari prasangka buruk, kekuatiran dan kecemasan.
Terhindar dari perbuatan perbuatan yang tidak baik, terutama seperti mengambil yang bukan haknya..
kebetualan aku kebangun.
Baca tulisan Boersma,
Tulisan seperti itu justru aku rindukan, agar kita tahu kita ada dimana.
Tidak seperti sekarang ini seolah kita sendiri merasa bingung, ibarat " arep mlebu metu endi ".
Kapan penduduk jakarta ini punya kebiasaan antri, mendahulukan orang lain.
Kapan penduduk jakarta ini punya kebiasaan, berbicara dengan baik, menyapa satu sama lain.
Sehingga hidup ini terasa, nyaman, aman dan tenteram, terhindar dari prasangka buruk, kekuatiran dan kecemasan.
Terhindar dari perbuatan perbuatan yang tidak baik, terutama seperti mengambil yang bukan haknya..
kebetualan aku kebangun.
Baca tulisan Boersma,
Tulisan seperti itu justru aku rindukan, agar kita tahu kita ada dimana.
Tidak seperti sekarang ini seolah kita sendiri merasa bingung, ibarat " arep mlebu metu endi ".
salam