kilauan zamrud membelah mega..............


Jumat, 29 Mei 2009

Kecoa

Ih.. jijik ya kalau lihat kecoa.

tapi heran juag ya.. knapa ada orang yang takut sama kecoa. padahal kecoa tu kecil banget, coba aja bandingin ama tangan kita, gedean tangan kita kan. kalau poety bandingin sama jempol kaki, juga lebih gedean jempol kaki ku. terus kalau keinjak pasti deh kecoanya lagsung pecah bdannya. dan kecoa itu juga gak ada sengatnya. jadi kenapa ya?

dirumah juga gitu, mama fobia banget kalau ngeliat kecoa. gitu juga sama udaku. katanya sih udaku dulu gak takut sama kecoa, terus karena sering melihat mama takut sama kecoa jadi ikut-ikutan takut. pada papaku sering kalau lihat ada kecoa langsung ditangkap dan dimasukin plastik. maksud papa sih buat ngajarin uda kalau kecoa itu gak pantas ditakuti. tapi aja mama sama uda takut padahal plastiknya udah diikat sama karet jadi gak mungkin keluar.

aku kadang-kadang takut juga, kecuali kalau ada papa, asal papa udah pegang duluan aku berani juga pegang. nah kalau adekku walaupun masih kecil dia gak takut sama kecoa, malah kalau lagi datang nakalnya dia suka cari kecoa mati dan ngisengin uda atau mama.

waktu pulang kampung, aku pernah bantuin nenek membersihkan peti tua, didalamnya banyak banget kecoa, sama nenekku kecoanya ditangkapi dan dikasih buat ayam. aku geli banget lihat kumis kecoanya bergerak-gerak. nenek bilang, kecoa ngapain ditakuti, mestinya kecoanya yang takut sama kita. buktinya belum pernah ada tuh orang dibunuh sama kecoa, yang ada orang membunuh kecoa. nenek betul juga sih.

aku pengen kalau suatu saat nanti aku gak takut lagi sama kecoa. aku pengen berani kayak nenek.

Cerita tentang kakiku

Selasa, 8 Januari 2008

Saat itu jam 10 pagi, aku lagi main ayunan bersama temansekolah ku. Tertawa-tawa gembira. Kita naik ayunan yang kursinya salinghadapan. Aku duduk dibagian kiri pinggir..
Kemudian aku pusing dan pengen turun, tapi sama temanku masih diayunkencang. Karena udah gak tahan aku lompat aja, eh tahunya kaki kunyangkut dan keselibet tiang ayunan... crack.... kayak ada yang lepasdipergelangan kakiku... aku lihat kakiku udah bengkok.. akunangis..karena gak bisa berdiri.. kebetulan ada bu guru (bu Ati) yangdengar. Dia langsung menggendong aku ke kedalam ruang guru. Akhirnya buguru nelpon kerumah dan aku dijemput sama si mbak. Aku pulangdigendong, kebetulan rumah ku dekat dengan sekolahan.
Mama panik juga lihat kakiku kayak gitu. Sama beliau kemudian dikasihobat bengkak. Mama coba telpon ke hp Papa, tapi gak aktif, akhirnyamama sms aja. sementara kakiku mulai sakit. Linu banget kalautersentuh.
Jam 2 siang papa telpon kerumah, mama cerita kalau pergelangan kakikukeselibet tiang ayunan. Papa mengira kaki ku keseleo, sehingga beliaubilang agar aku diantar ke kantor papa, biar nanti papa yang bawa kedukun urut, karena kebetulan dekat kantor papa ada ahli urut.
Aku akhirnya naik taksi kekantor Papa, sendirian aja. Karena mama gakbisa meninggalkan dedek Albert di rumah, sementara kalau diajaktakutnya lama.
Kebetulan ada saudara mama yang kerja jadi supir taksi. Jadi aku naiktaksi beliau dan mama gak khawatir kalau putri cantiknya akan dibawakabur supir taksi.

Sampai dikantor papa, papa lagi ada meeting, aku digendong masuk ruangpapa sama stafnya papa. Gak lama kemudian papa muncul dan kaget waktulihat kaki udah benkak besar dan bengkok. Aku nangis waktu lihat papa(hehehe datang cengengnya), tapi emang sih kaki nyut-nyutan terus.

Akhirnya papa memutuskan segera membawaku ke dukun urut di daerah Cipete.
Kami diantar sama sopir kantor papa. Kebetulan pak Haji-nya lagi gakbanyak pasien. Kakiku segera diperiksa, sakit banget waktu dipegang pakHaji.
Pak Hajinya bilang kalau kakiku patah, dia minta agar papa memelukkuyang nyaman. Pelan-pelan pak Haji membalurkan minyak dikakiku. Diangajak aku ngobrol, sambil tangannya membalurkan minyak dikakiku.
Tiba-tiba pak Hajinya memegang kaki dengan kecang, dan aku merasa adayang bergerak-gerak dalam kakiku, aku kaget dan pas ingat baru terasasakit. Aku nangis, papa memelukkan dengan erat.
Kemudian pak Hajinya bilang kalau posisi tulangnya udah diluruskan,sekarang dia akan urut bengkaknya. Dia bilang sama papa kalau akansakit banget, jadi agar aku dipeluk yang erat.
Pelan-pelan telapak kakiku dipegangnya, jari-jari pak Haji mulaimenekan sisi-sisi tumitku. Sakit banget, terus dia terus mengurutsampai kebetisku. Aku teriak kesakitan, lama-lama aku lemas (setengahpingsan), papa juga kelihatan sangat gak tega melihat aku teriak. Tapibeliau berusaha tenang dan membisikkan agar aku tabah menahan sakitnya.
Dan pak Hajinya bilang udah beres, aku lihat kakiku udah gak bengkok dan gak bengkak lagi. Tapi tetap gak bisa digerakkan.
Sama pak haji kakiku dibalut sama kapas basah, dingin banget rasanya.Kemudian dia memasang bambu penyangga disekiling kapas itu.
Setelah posisi bambu penyangganya pas, kakiku dibalut pakai kain karet sehingga terasa kencang banget.

Setelah dikasih tahu berbagai pantangannya, kami balik kekantor Papa.aku tiduran disofa dikator papa sambil nonton tivi. Sambil menunggupapa selesai kerja. Habis magrib aku lapar banget, sama pesuruh kantorpapa aku dibelikan roti dan susu. Tapi aku pengen makan nasi, akhirnyapapa pesan pecel lele, karena aku gak boleh makan daging ayam, seafooddan segala macam mie instan. Aku makan disuapin papa.
Habis makan, kakiku kembali terasa nyeri, nyeri banget.. hingga aku teriak-teriak.
Aku sampai bilang sama Papa, " Papa kaki Poety sakit banget papa...papa buang aja kaki Poety ini papa..." Papa sedih sekali lihat akukesakitan, akhirnya papa menggendong aku kayak menggendongbayi..(padahal kau berat lho!!)
aku tertidur dipangkuan Papa. Aku kembali tidur di sofa, tadinya papaingin segera kita pulang, tapi melihat aku tertidur pulas papa gaktega.
Akhirnya papa menelpon mama agar menyusul kekantor Papa, dan bawa mobilmama aja, karena mobil mama lebih nyaman dan gak berguncang-guncang.Malam itu Papa membawa aku ke klinik Om Datuk di daerah Jagakarsa.Disana aku diperiksa sama Om, kata om biarkan aja balutannya Pak Hajiitu. Karena posisi tulangnya udah bagus gak usah dibawa ke rumah sakit.Karena om khawatir kalau di RS nanti kakinya digips, malah jadi gakbisa dikontrol pertumbuhan dan posisi tulannya.

Om kemudian meracikkan obat khusus buat ku. macam-macam obatnya, mulaipenghilang nyeri tulang, antibiotik, dan kalsium perasang tulang. Diklinik aku juga dikasih minum beberapa macam obat (tapi semuanya udahdigabung dan ditumbuk halus serta dicampur gula, jadi gak pahit)
Setelah minum obat Om, aku jadi ngantuk tapi lapar. Dimobil sama papaaku disuapin makan, yang nyetir mama. Setelah agak kenyang dan minum,aku tidur dipangkuan papa.
Aku juga masih tidur pulas saat sampai dirumah, aku kebangun pagi dan udah berada ditempat tidur.
Mulai hari itu, aku menghabiskan hari-hariku ditempat tidur, kurang lebih satu bulan
lamanya.

Ketika aku udah mulai bisa jalan, akupun harus ditemani sepasang tongkat.

Sekarang setelah lebih setahun berlalu, kaki ku kadang terasa nyeri kalau jalan terlalu capek.
Kata om dokter itu karena tulang yang sudah pernah patah butuh waktu yang sangat lama untuk pulih.